Jakarta: Menpora Imam Nahrawi hari Kamis (12/2) siang menerima
audiensi Pengurus Pusat Perhimpunan Universal Taekwondo Indonesia
Profesional (PP PUTI Pro) di lantai 10, Kemenpora, Jakarta. Rombongan
terdiri dari Wakil Ketua Umum Rudy Pusung, Bidang Kepelatihan Sinta
Berliana Herry, Rahadewineta dan Bidang Bisnis dan Promosi Juana W
Putri.
Kedatangan PP PUTI Pro untuk menyampaikan beberapa hambatan yang dialami oleh organisasi
ini. “Awalnya sebelum menjadi PUTI, adalah Yayasan Universal Taekwondo
Indonesia. Setiap kegiatan kami, selalu memberi tembusan kepada PB TI
sebagai organ resmi. PUTI melakukan banyak kegiatan; melakukan pembinaan
secara komprehensif dan berkesinambungan,” tutur Rudy mengawali
pembicaraan.
Namun, Rudy
merasa ada kekuatan non-olahraga yang membuat atlet-atlet organisasinya
tidak boleh bertanding di daerah. “Karena itu, saat ini PUTI berada di
bawah BOPI agar dapat berbuat banyak, di samping hanya BOPI-lah
satu-satunya organ yang mau menaungi kami,” kata Rudy.
Bukan
sekadar tidak boleh bertanding, atlet-atlet binaan PUTI juga pernah
diusir dari arena pertandingan. “Padahal atlet binaan kita rata-rata
berprestasi dan pernah memperoleh medali emas. Kompetisi kita di wilayah
pun berjalan baik. Namun apa yang kami lakukan dihambat PB TI, tapi
kami masih bertahan karena komitmen kami terhadap Indonesia,” jelas
Rudy.
Dirinya mencontohkan, saat pembentukan Provinsi Kalimantan
Utara, PB belum membentuk cabang taekwondo di sana, namun PUTI sudah
lebih dulu membentuknya. Karena itu, Rudy berharap Satlak Prima juga
melakukan seleksi atlet dari PUTI Pro. Singapura dan Myanmar saja minta
bantuan kita, kita bantu. Malah PB TI yang tidak minta bantuan kita,”
ujar Rudy.
Merespon keluhan tersebut, Menpora berjanji akan
segera mempertemukan PP PUTI Pro dengan PB TI. “Problem terbesar
Indonesia adalah organisasi, termasuk di tubuh olahraga kita. Ini
memengaruhi prestasi, sehingga prestasi olahraga tidak terskema dengan
baik, yang penting bukan organisasinya, namun atletnya. Karena itu PP
PUTI Pro dan PB TI harus duduk satu meja. Secepat mungkin,” pinta Imam.
(zid)
Source: Kemenpora.go.id